INTERFERENSI GELOMBANG RIAK AIR

on 20121224
Interferensi gelombang air terjadi jika dua gelombang permukaan air berpadu di suatu tempat. Interferensi gelombang permukaan air dapat diamati dengan jelas pada tangki riak.

Syarat terjadinya interferensi pada gelombang permukaan air adalah kedua sumber getaran harus bergetar serentak (memiliki fase yang sama) dengan amplitude dan frekuensi yang sama. Dua sumber getar yang memiliki fase, amplitude dan frekuensi yang sama dinamakan dua sumber koheren. Dua sumber koheren hanya dapat dihasilkan dari satu sumber getar.

Pada tangki riak, dua sumber koheren adalah dua pembangkit gelombang berbentuk bola yang digetarkan oleh salah satu batang penggetar. Muka gelombang yang dihasilkan pembangkit bola berbentuk lingkaran.

Akibat interferensi antara dua gelombang permukaan air, tampak pola gelombang. Terdapat alur-alur di permukaan air yang tampak bergelombang, tetapi ada juga alur-alur yang tenang. Seolah geombang tidak pernah melaluinya. Pola ini adalah interferensi antara dua gelombang.

Alur-alur yang tenang ditandai oleh garis tipis D. Disini, kedua gelombang berlawanan fase. Puncak satu gelombang bertemu dengan lembah gelombang lainnya menghasilkan simpangan resultan nol. Peristiwa ini disebut interferensi destruktif (saling meniadakan).

Akur-alur yang bergelombang dengan amplitude paling besar ditandai oleh garis tebal C. Disini, kedua gelombang memiliki fase yang sama. Puncak satu gelombang bertemu dengan puncak gelombang lainnya, menghasilkan simpangan paling besar yang mungkin dicapai. Peristiwa ini disebut interferensi konstruktif (saling menguatkan).



INTERFERENSI GELOMBANG CAHAYA

Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Cahaya merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung.




 
Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit diamati, karena:
  1. Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
  2. Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang (random) sehingga interferensi yang terjai hanya dalam waktu singkat.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti pada gelombang air atau gelombang bunyi.

Interferensi cahaya terjadi jika terpenuhi 2 syarat berikut ini:
  1. Kedua gelombang cahaya harus koheren. Artinya, kedua gelombang cahaya tersebut harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
  2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama. 

Untuk menghasilkan dua gelombang sefasa (koheren), digunakan satu sumber cahaya monokromatik yang dilewatkan pada dua celah sempit. Kedua celah S1 dan S2 masing-masing sebagai sumber yang kohoren.

Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti Gambar 2.3.

Pola hasil interferensi cahaya dapat ditangkap pada layar, yaitu:
  • Garis Terang,
    merupakan hasil interferensi maksimum (konstruktif atau saling memperkuat).
  • Garis Gelap,
    merupakan hasil interferensi minimum (destruktif atau saling memperlemah).