Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :
- konsumsi masyarakat yang meningkat
- berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi
- akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Berdasarkan asalanya, inflasi terbagi menjadi 2, yaitu :
- Inflasi yang berasal dari dalam negeri, terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
- Inflasi yang berasal dari luar negeri, terjadi akibat naiknya harga barang impor.
Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga, inflasi terbagi menjadi 3 yaitu :
- Inflasi tertutup, kenaikan harga yang terjadi hanya pada satu atau dua barang tertentu.
- Inflasi terbuka, kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.
- Inflasi yang tidak terkendali, kenaikan harga terjadi setiap saat, terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama.
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dibedakan menjadi 4, yaitu :
- Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun.
- Inflasi sedang, terjadi apabila kenaikan harga berada diantara 10% - 30% setahun.
- Inflasi berat, terjadi apabila kenaikan harga berada diantara 30% - 100% setahun.
- Hiperinflasi, terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Inflasi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
- Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) yang dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral).
- Desakan (tekanan) produksi atau distribusi yang dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh pemerintah.
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat presentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut diantaranya :
- Indeks Harga Konsumen yaitu, indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli konsumen.
- Indeks Biaya Hidup.
- Indeks Harga Produsen yaitu, indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan produksi.
- Indeks Harga Komoditas yaitu, indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
- Indeks Harga Barang-barang Modal.
- Deflator PDB menunjukan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi dan jasa.
Inflasi dapat berdampak positif dan berdampak negatif, yaitu :
a. Dampak positif akan terjadi apabila inflasi itu ringan. Inflasi yang ringan tersebut dapat mendorong perekonomian yang lebih baik yaitu, meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan melakukan investasi.
b. Dampak negatif akan terjadi apabila inflasi itu parah (tidak terkendali). Karena mengakibatkan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau melakuakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
SUMBER: