Tugas 3. LAPISAN FISIK PADA OSI LAYER

on 20150528

1. LAPISAN FISIK 

Lapisan fisik (Inggris: physical layer atau PHY Layer) adalah lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya.

Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic).

Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.

A. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) 

Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi MODEM yang memiliki kecepatan pentransferan data 1.5 Mbps sampai 8 Mbps untuk mendukung implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga.. Disebut asymmetric karena rate (kecepatan transmisi) dari arah downstream (sentral ke pelanggan) lebih besar dari arah upstream (pelanggan ke sentral), atau dapat dikatakan bahwa kecepatan transmisi dari arah downstream berbeda dengan dari arah upstream. Bit rate downstream 1,5-8 Mbps, upstream 16-640 Kbps. Adanya perbedaan kecepatan transmisi antara sisi downstream dan upstream dikarenakan kebutuhan koneksi internet lebih banyak digunakan untuk mengambil data (download) dari jaringan utama dibandingkan dengan pengiriman informasi (upload). Perbedaan antara modem konvensional dengan modem ADSL pada dasarnya dikarenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirimkan sinyal/data. Pada modem konvensional frekuensi yang digunakan di bawah 4 KHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi di atas 4 KHz. Gambar spektrum frekuensi ADSL ditunjukkan oleh gambar berikut:



membagi bandwith menjadi 2 bagian :
♦ Band frekuensi rendah (0 ~ 4 kHz) untuk voice (POTS) atau fax.
♦ Band frekuensi tinggi (26 kHz ~ 1.1 MHz) untuk data.
♦ Antara 4kHz - 26kHz digunakan sebagai ‘guard band’.

Kelebihan modem ADSL yang lainnya adalah dari segi line codingnya yaitu menggunakan teknik modulasi multicarrier atau lebih dikenal dengan istilah DMT ( Discrete Multitone ). DMT mampu mengalokasikan bandwith untuk transmisi data sehingga transmisi dari tiap sub kanal lebih maksimal. Teknik multiplexing yang digunakan pada teknologi ADSL adalah melalui FDM (Frekuensi Division Multiplexing) atau Echo Cancellation.

Cara kerja teknologi ADSL hanya berupa proses “dial-up connection”, bukan proses “call set-up” seperti jaringan fixed telephone, harus melalui proses dial tone dulu. Ketika ada permintaan dari user (pelanggan di rumah) untuk akses internet, maka modem ADSL sisi sentral akan langsung memprosesnya (dipisahkan apakah informasi yang diminta berupa data atau suara, alat pemisahnya disebut splitter). Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layar TV. Berikut adalah gambar konfigurasi umum ADSL dengan jaringan kabel tembaga existing:


Keterangan:

1. ATU-C (ADSL Transciever Unit – Central Office End) =ADSL Terminal Unit, terletak di sisi Sentral

2. ATU-R (ADSL Transciever Unit – Remote Terminal) = ADSL Terminal Remote, terletak di sisi pelanggan


Beberapa keuntungan menggunakan teknologi ADSL adalah:
·  Menggunakan jaringan kabel tembaga exsisting atau kabel tembaga baru sehingga menghemat investasi penggelaran jaringan baru.
·   Mudah dalam proses instalasi
·   Dibandingkan dengan 56k modem, ADSL mampu menawarkan kecepatan hingga 125x lebih cepat.
·    Tidak perlu dial-up lagi, begitu komputer hidup, koneksi langsung tersambung.
·   ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti kita dapat surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan untuk menikmati High-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi.
·   Karena koneksi dilakukan dengan kabel sendiri, maka setiap pelanggan mendapatkan masing-masing koneksi point-to-point ke internet. Sehingga kestabilan koneksi dan keamanan lebih terjamin.


Akan tetapi ADSL juga memiliki kekurangan diantaranya :
·  Jarak yang terlalu jauh dari STO akan menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.
·   Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.
·   Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.
·   Layanan ini tidak terdapat di semua wilayah.


B. SDSL (Symmetric digital subscriber line)
SDSL merupakan jenis lain dari HDSL. SDSL hanya memerlukan sepasang kawat saluran saja untuk menyalurkan POTS dan T1/E1. Kelebihan utama SDSL dibandingkan dengan HDSL adalah mudah diterapkan di setiap pelanggan karena hanya memerlukan satu saluran telepon biasa.

Keuntungan dan Kerugian SDSL
Keuntungan:
1. Bandwidth yang disalurkan simetrik dalam artian kecepatan upload dan download sama sesuai paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.
2. Delay rendah.
3. Tidak bergantung dan tidak menggangu pada saluran telepon yang ada.
4. Sistem point to point antara ISP dengan Pelanggan, sehingga secara teknis bandwidth tidak terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya).
Kerugian:
1. Jika tidak menggunakan sistem anti petir (grounding -red) yang baik maka akan boros modem (terkena petir terus).
2. Kabel diputus orang lain.
3. Modemnya lebih mahal dari modem ADSL.
4.  Hanya dapat digunakan pada saluran sepanjang 10 kft.
 

C. Wifi

Wifi adalah singkatan dari Wireless Fidelity, merupakan aliansi kelompok industry untuk membentuk standar interoperabilitas antar perangkat WLAN agar setiap perangkat yang telah disertifikasi Wifi akan dapat saling terhubung meskipun berbeda vendor atau merek.

Tanda Wifi ini sering terlihat di area-area yang memang mendukung koneksi internet berbasis WLAN (Wireless LAN). Secara garis besar, wifi adalah sama persis dengan WLAN. Wifi lebih dikenal karena lebih sering digunakan.

Penerapan dari standar wifi dalam teknologi ICT sangat luas sekali. Di Indonesia sendiri, beberapa waktu belakangan muncul sebuah layanan yang bernama Indonesia Wifi (@wifi.id) yang menjangkau hamper seluruh area publik di Nusantara.

Cara kerja Wifi
Teknologi jaringan Wifi adalah bekerja dengan menggunakan gelombang radio dengan menggunakan Wireless LAN dari komputer, router nirkabel memainkan peran penting pada sistem cara kerja wifi. Adaptor ini menerima data dari komputer dalam bentuk digital. Setelah data dikonversi ke dalam bentuk gelombang radio maka dikirim ke router melalui antena. Sinyal decode router mengirimkannya ke internet. Proses ini dikembalikan ketika informasi yang dikirimkan dari internet ke komputer.

D. HOTSPOT

Berbeda dengan Wifi, Hotspot sendiri merupakan gambaran dari area atau lingkup tertentu yang terjangkau oleh frekuensi jaringan WLAN/Wifi sehingga orang dapat melakukan koneksi jaringan melalui perangkat yang memiliki teknologi wifi seperti smartphone, computer, laptop dan lain sebagainya.

Beberapa jaringan hotspot terbuka bebas bagi setiap pengguna, sementara sebagian yang lain diproteksi oleh password sehingga setiap pengguna yang ingin masuk ke dalam jaringan harus memasukkan password yang tepat sebelum dapat terhubung. Hotspot dapat diaplikasikan mulai dari area rumah hingga perkantoran dan area publik yang cukup luas.

APA YANG HARUS DILAKUKAN PERTAMA KALI SAAT KONEKSI INTERNET TERGANGGU JIKA MENGGUNAKAN WIFI?
  1. Cek sinyal wifi di laptop, tersambung atau tidak. Jika tersambung tetapi sinyal yang didapat jelek, maka pindahlah ke tempat yang tidak jauh dari acces pointnya.
  2. Jika tidak tersambung, konek ulang wifinya.
  3. Jika masih tidak bisa, restart Wifinya.
  4. Cek IPnya.
  5. Jika tidak dapat IP WAN dari internet, call provider.
  6. Jika dapat IP WAN tetapi masih tidak bisa konek internet, cek status wifinya.
  7. Cek status wifi disettingan wifi, biasanya buka di "192.168.1.1"


SUMBER :

0 comments:

Post a Comment